Sabtu, 01 Juli 2017

MAKANAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN NILA

Makalah Biologi Perikanan
MAKANAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN NILA
(Oreochromis Niloticus)



Oleh:
Aman Harahap
150302061










LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas  rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Biologi Perikanan yang berjudul Makanan dan Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus). Makalah ini meanjelaskan terkait dengan makanan dan kebiasaan makan ikan nila.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desrita, S. Pi, M. Si, Ibu Ani Suryati, S. Pi, M. Si dan Bapak Indra Lesmana, S. Pi, M. Si sebagai dosen pengampu Mata Kuliah Biologi Perikanan yang telah memberikan ilmunya yang bermanfaat sehingga penulis dapat membuat makalah  ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.




Medan,  Juni  2017


                                                                                                                                   Penulis










DAFTAR ISI
                                                                                                                    Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................              i
DAFTAR ISI..............................................................................................             ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................             1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................             3
1.3 Tujuan dan Manfaat ......................................................................             3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus).................................             4
2.2 Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)...................              5
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................              9
3.2 Saran.............................................................................................              9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara yang  kaya akan  komoditas sumberdaya perikanan. Negara Indonesia yang dikenal dengan negara kepulauan menyebabkan setiap  wilayah  yang ada di Indonesia tidak lepas dari perairan pantai, hal tersebut menjadi salah satu keuntungan bagi masyarakat yang ada di Indonesia terutama masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, karena  telah  menjadi  salah  satu  mata  pencaharian  yang  potensi  bagi  masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan ikan sebagai sumber  protein  hewani  terus  meningkat,  sehingga  pengembangannya  kearah  pada  budidaya air  tawar  yang  pengelolaannya  lebih  mudah  terkontrol.  Kemudahan  yang  diperoleh  pada budidaya air tawar antara lain: penyediaan benih, pemeliharaan dan pemanenan (Burhani dkk., 2015).
Ikan  salah  satu  komoditas perikanan  yang  digemari  masyarakat dalam  memenuhi  kebutuhan  protein hewani  karena  memiliki  daging  yang tebal serta rasa yang enak. Ikan nila juga merupakan  ikan  yang  potensial  untuk dibudidayakan karena mampu beradaptasi pada  kondisi  lingkungan  dengan  kisaran salinitas  yang luas. Kendala dalam usaha budidaya perikanan yang  banyak  dikeluhkan  petani  salah satunya  adalah  mahalnya  harga  pakan komersil.  Pakan  sebagai  sumber  energi untuk  tumbuh  merupakan  komponen biaya  produksi  yang   jumlahnya   paling besar  yaitu  40 – 89%. Selain  itu,  pakan  komersil memiliki  kandungan  protein  sekitar  26-30%, sehingga jika manajemen pemberian pakan  kurang  baik  maka  dapat menyebabkan  akumulasi  amonia  yang mempercepat  penurunan  kualitas  air (Mulyani dkk., 2014).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan spesies ikan budidaya air tawar yang dikenal luas di masyarakat, dan telah menjadi andalan komoditas perikanan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan peningkatan ekspor komoditas perikanan. Ikan nila yang dipasarkan dalam keadaan hidup memiliki harga yang lebih tinggi. Kendala yang sering dihadapi pada proses transportasi sistem basah, adalah jumlah kapasitas angkut yang sedikit serta belum dilakukannya peningkatan daya tahan ikan selama proses transportasi. Peningkatan kapasitas angkut telah dilakukan dengan mengurangi jumlah air yang digunakan dan atau meningkatkan jumlah ikan yang diangkut (Suwandi, dkk., 2012).
Ikan  nila  bukan    ikan  asli  Indonesia,  tetapi berasal  dari  sungai  Nil  di  Mesir.  Ikan  nila  merah pertama kali dibawa masuk ke Indonesia  pada tahun 1981  oleh  Balai  Penelitian  Perikanan  Air  T awar (BPPAT)  Bogor.  Menurut  klasifikasi  yang  terbaru nama  ilmiah  ikan  nila  adalah Oreochromis niloticus, yang semula disebut Tilapia nilotica. Ikan  Nila  merah  merupakan  hibrida  dari hasil  persilangan  antara  Oreochronis mossambicus albino  dengan   Oreochromis  niloticus. ikan  Nila sering dijadikan sebagai petunjuk adanya perubahan  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya, terutama  pengaruh    kualitas  air . Selain  itu,  ikan mempunyai  kepentingan  ekonomis  yang  besar,  yaitu sebagai  sumber  makanan  bagi  manusia.  Ukuran tubuhnya  yang memadai dan posisinya pada puncak rantai makanan di sistem akuatik merupakan alasan penggunaan  ikan  sebagai  bioindikator (Wulandari, dkk., 2013)
Ikan nila berasal dari Sungai Nil di Afrika Utara dan masih berkerabat dekat dengan ikan mujair sehingga mempunyai sifat yang hampir sama. Oreochromis niloticus termasuk familia Ciclidae, sama seperti ikan nila hitam dan mujair. Ikan nila merah diduga hasil perkawinan silang antara Oreochromis niloticus atau Oreochromis mosambicus dengan Oreochromis hornorum, Oreochromis aureus atau Oreochromis zilii. Nila merupakan ikan yang sangat populer dibudidayakan, dengan keunggulan yaitu cara membudidayakannya mudah, tahan terhadap penyakit sesuai dengan iklim tropis, memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi (Hertanto, dkk., 2013).                                                                                               
                                                                                                                                                      1.2 Rumusan Masalah
1. Apa jenis-jenis makanan ikan nila ?
2. Bagaimana kebiasaan cara makan ikan nila ?        
1.3 Tujuan 
            Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1.    Untuk mengetahui jenis-jenis makanan ikan nila ?
2.    Untuk mengetahui cara makan ikan nila ?

1.4 Manfaat 
            Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber informasi tentang makanan dan kebiasaan makan ikan nila bagi pihak yang membutuhkan.
                                      

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
   Setiap organisme hidup membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Makanan bagi ikan dapat diperoleh dari alam (pakan alami) dan manusia (pakan buatan). Pakan adalah bahan yang dikonsumsi oleh hewan berfungsi sebagai sumber makanan dan sumber nutrien atau keduanya dalam ransum (makanan yang secara teratur diberikan atau dikonsumsi oleh seekor hewan)  pakan yang dimakan oleh ikan energinya digunakan untuk kelangsungan hidup dan kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan (Armen, 2015).
Berdasarkan analisis makanan, jenis makanan yang ditemukan dalam lambung ikan nila dikelompokkan atas 7 (tujuh) kelas yaitu Chlorophyceace, Myxophyceace, Desmid, Protozoa. Rotifera, Crustacea dan yang tidak terindentifikasi berupa serasah dan pasir yang diduga ikut termakan. Berdasarkan indeks bagian terbesar (IP) bahwa makanan utama ikan nila baik jantan maupun betina adalah kelompok Chlorophyceacce (Mougeotia, Zygeuma, Stichococcus, Oedogonium, Spyrogyra, Ulothrix, Mesotanium, Closterium, Pediastrum, Scenedesmus, Oocytis, Ankistrodesmus, Characium), Myxophyceace (Merismopedia, Oscillatoria, Anabaena, Polycstis), Cructacea (Dhapnia), Rotiffera (Branchionus), Desmid (Desmidium, Penium) dan serasah (Satia, 2014).
Ikan  Nila (Oreochromis niloticus),  termasuk kedalam golongan ikan pemakan segala atau (omnivora), sehingga ikan ini dapat mengkonsumsi makanan berupa  hewan  atau  tumbuhan. Lebih  lanjut dinyatakan bahwa ikan  Nila  (Oreochromis niloticus),  yang masih berukuran benih  menyukai  makanan  alami  berupa  zooplankton  misalnya  Rotifera  sp, Moina  sp,  dan  Daphnia  sp, juga  fitoplankton.  Selain  itu,  ikan  Nila  Gift (Oreochromis  niloticus)  juga  suka  memangsa  alga  atau  lumut  yang  menempel pada substrat di habitat hidupnya, siput, jentik-jentik serangga, kelekap, hydrilla, sisa-sisa dapur dan buah-buahan, serta daun - daun lunak yang jatuh ke dalam air. Jika  telah  mencapai  ukuran  dewasa,  ikan  Nila  Gift  (Oreochromis  niloticus), bisa diberi makanan tambahan berupa pellet (Agusanto, 2012).
Secara morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, mata tampak menonjol dan besar, tepi mata berwarna putih dan garis linea lateralis terputus dan terbagi dua. Ikan nila memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin) dan sirip ekor (caudal fin). Ikan nila dikenal sebagai ikan yang memiliki toleransi sangat tinggi, baik toleransi terhadap salinitas, suhu, pH, dan kadar oksigen. Ikan nila termasuk sebagai ikan pemakan segalanya (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Ikan ini termasuk kedalam kelas Osteichthyes (Primeswara, dkk, 2015).            
Ikan nila tergolong ikan herbivora cenderung karnivor yang dapat diketahui dari hasil analisis makanan dalam lambung yang terdiri dari fitoplankton, zooplankton dan serasah. Fitoplankton didominasi oleh kelompok Cholorophyceace, Myxophyceace, dan Desmid. Sedangkan zooplankton didominasi oleh Rotifera, Crustacea dan Protozoa (Satia, dkk, 2010).                
Menurut klasifikasi terbaru nama ilmiah ikan nila adalah Oerochromis niloticus. Nama genus Oerochromis menurut klasifikasi yang berlaku sebelumnya disebut dengan Tilapia. Perubahan nama tersebut telah disepakati dan dipergunakan oleh para ilmuan, meski dikalangan awam tetap disebut Tilapia nilotika. Para ahli ikan (ichtyologi) mengelompokkan genus Tilapia menjadi tiga genus berdasarkan perilaku kepedulian terhadap telur dan anakanaknya, yaitu (1) Genus Oerochromis, induk ikan betina mengerami telur di dalam rongga mulut dan mengasuh anak-anak sendiri, contohnya : Oerochromis niloticus, Oerochromis hunteri, Oerochromis anreus, dan Oerochromis spillurus: (2) Genus Sarotherodon, induk ikan jantan mengerami telur dan mengasuh anaknya, contohnya : Sarotherodon galileus dan Sarotherodon melaotheron; (3) Genus Tilapia, tidak mengerami telur dan larvanya dalam mulut induk melainkan pada suatu substrat (tempat), contohnya : Tilapia rendali dan Tilapia sparmani  (Armen 2015).
 Jenis organisme makanan yang dimanfaatkan oleh ikan nila hampir seragam untuk setiap kelas ukuran. Factor - faktor yang menentukan suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan adalah ukuran makanan, ketersediaan makanan, warna, rasa, tekstur makanan, dan selera ikan terhadap makanan. Faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh suatu spesies ikan adalah umur, tempat, dan waktu (Satia,  dkk, 2015).
Ikan nila (Oreochomis niloticus) merupakan ikan yang mempunyai keunggulan antara lain : laju pertumbuhan cepat,toleransi tinggi, tahan terhadap penyakit, nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan nila adalah pakan. Adanya plankton dalam perairan bermanfaat sebagai pakan alami bagi nila. Fitoplankton dapat menyerap senyawa yang berbahaya bagi nila antara lain : NH3, NO2- mengakibatkan kualitas air menjadi baik (Prihatina, 2015).
                                                                                                                                                        2.2 Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan nila memakan makanan alami berupa plankton, perifiton dan tumbuhtumbuhan lunak seperti hydrilla, ganggang sutera dan klekap. Oleh karena itu, ikan nila digolongkan ke dalam omnivora (pemakan segala). Untuk budidaya, ikan nila tumbuh lebih cepat hanya dengan pakan yang mengandung protein sebanyak 20 - 25%. Dari penelitian lebih lanjut kebiasaan makan ikan nila berbeda sesuai tingkat usianya. Benih-benih ikan nila ternyata lebih suka mengkomsumsi zooplankton, seperti rototaria, copepoda dan cladocera. Ikan nila ternyata tidak hanya mengkonsumsi jenis makanan alami tetapi ikan nila juga memakan jenis makanan tambahan yang biasa diberikan, seperti dedak halus, tepung bungkil kacang, ampas kelapa dan sebagainya. Ikan nila aktif mencari makan pada siang hari. Pakan yang disukai oleh ikan nila adalah pakan ikan yang banyak mengandung protein terutama dari pakan buatan yang berupa pelet.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan yang dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari ikan nila panjang dan ramping berwarna kemerahan atau kuning keputih-putihan. Perbandingan antara panjang total dan tinggi badan 3 : 1. Ikan nila merah memiliki rupa yang mirip dengan ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas lain adalah garis-garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas dibanding badan sirip ekor dan sirip punggung. Mata kelihatan menonjol dan relatif besar dengan tepi bagian mata berwarna putih (Sumantadinata, 1999). 
Ikan nila merah mempunyai mulut yang letaknya terminal, garis rusuk terputus menjadi 2 bagian dan letaknya memanjang dari atas sirip dan dada, bentuk sisik stenoid, sirip kaudal rata dan terdapat garis-garis tegak lurus. Mempunyai jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sebagian besar tubuh ikan ditutupii oleh lapisan kulit dermis yang memiliki sisik. Sisik ini tersusun seperti genteng rumah, bagian muka sisik menutupi oleh sisik yang lain (Santoso, 1996).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
            Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.   Berdasarkan analisis makanan, jenis makanan yang ditemukan dalam lambung ikan nila dikelompokkan atas 7 (tujuh) kelas yaitu Chlorophyceace, Myxophyceace, Desmid, Protozoa. Rotifera, Crustacea dan yang tidak terindentifikasi berupa serasah dan pasir yang diduga ikut termakan.
2. Ikan nila memakan makanan alami berupa plankton, perifiton dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, ganggang sutera dan klekap. Oleh karena itu, ikan nila digolongkan ke dalam omnivora (pemakan segala). Ikan nila aktif mencari makan pada siang hari

3.2 Saran
Saran yang diberikan pada praktikum ini yaitu sebelum memulai praktikum sebagai praktikan sebaiknya sudah mempelajaridan memahami materi praktikum yang akan dilaksanakan agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik serta praktikan harus berhati – hati dalam menggunakan peralatan praktikum agar tidak terjadi kecelakaan yang tak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA
Agusanto. 2012. Inventarisasi Jenis Ikan dan Karakteristik Kualitas Perairan Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo. Artikel Jurnal Fpik Ung.

Armen. 2015. Budidaya Ikan Nila Pilihan Untuk Mengatasi Ketergantungan Penduduk Terhadap Sumber Daya Hayati Taman Nasional Kerinci Seblat Di Nagari Limau Gadang Lumpo. Universitas Negeri Padang, Barat.

Burhani, A., I. W. Karmana dan Nofisulastri. 2015. Analisis Morfometrik Ikan Nila ( Oreochromis niloticus L.) di Kelurahan Sayang-Sayang Kota Mataram Sebagai Bahan Ajar Mata Kuliah Taksonomi Hewan II. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram, Mataram.

 Mulyani, Y. S., Yulisman dan M. Fitrani. 2014. Pertumbuhan dan Efisiensi            Pakan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang di Puasakan Secara Periodik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 2 (1) : 01  ISSN : 2303 – 2960.

Satia, Y., P. Octorina Dan Yulfiperius. 2015. Kebiasaan Makanan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Danau Bekas Galian Pasir Gekbrong Cianjur. Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat.

Suwandi, R., R. Nugraha dan W. Novila. 2012. Penurunan Metabolisme Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) pada Proses Transportasi Menggunakan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajavavar pyrifera). JPHPI.           15 (3).

Wulandari, W., Sukiya dan Suhandoyo. 2013. Efek Insektisida Decisterhadap Mortalitas dan StrukturHistologis Insang Ikan Nila Merah “Lokal Cangkringan”. JurnalSain Veteriner JS. 31 (2). ISSN : 0126 – 0421.

4 komentar:

  1. Terimakasih infonya, jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2LQOByC

    BalasHapus
  2. Jackpot City Casino Site - CLOSED | Casino Software
    Our casino offers hundreds of casino games such as Mega Moolah, 바카라 Roulette, Keno, 카지노 Baccarat, Bingo, Slots, 샌즈카지노 Blackjack, Keno, Baccarat, Roulette and more.

    BalasHapus