Makalah
Biologi Perikanan
MAKANAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN NILA
(Oreochromis
Niloticus)
Oleh:
Aman Harahap
150302061
LABORATORIUM
BIOLOGI PERIKANAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Biologi Perikanan yang
berjudul “Makanan dan
Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis
Niloticus)”.
Makalah ini meanjelaskan terkait dengan makanan dan
kebiasaan makan ikan nila.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desrita, S. Pi, M. Si, Ibu Ani Suryati, S. Pi, M. Si
dan Bapak Indra Lesmana, S. Pi, M. Si sebagai
dosen pengampu Mata Kuliah Biologi
Perikanan yang telah memberikan
ilmunya yang bermanfaat sehingga penulis dapat membuat makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
makalah selanjutnya. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Medan,
Juni
2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan
dan Manfaat ...................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Ikan Nila
(Oreochromis
Niloticus)................................. 4
2.2 Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis
Niloticus)................... 5
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................... 9
3.2 Saran............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan sebuah negara yang kaya
akan komoditas sumberdaya perikanan.
Negara Indonesia yang dikenal dengan negara kepulauan menyebabkan setiap wilayah
yang ada di Indonesia tidak lepas dari perairan pantai, hal tersebut
menjadi salah satu keuntungan bagi masyarakat yang ada di Indonesia terutama
masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, karena telah
menjadi salah satu
mata pencaharian yang
potensi bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan ikan
sebagai sumber protein hewani
terus meningkat, sehingga
pengembangannya kearah pada
budidaya air tawar yang
pengelolaannya lebih mudah
terkontrol. Kemudahan yang
diperoleh pada budidaya air tawar
antara lain: penyediaan benih, pemeliharaan dan pemanenan (Burhani dkk., 2015).
Ikan salah
satu komoditas perikanan yang
digemari masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan protein hewani karena
memiliki daging yang tebal serta rasa yang enak. Ikan nila
juga merupakan ikan yang
potensial untuk dibudidayakan
karena mampu beradaptasi pada
kondisi lingkungan dengan
kisaran salinitas yang luas. Kendala
dalam usaha budidaya perikanan yang
banyak dikeluhkan petani
salah satunya adalah mahalnya
harga pakan komersil. Pakan
sebagai sumber energi untuk
tumbuh merupakan komponen biaya produksi
yang jumlahnya paling besar
yaitu 40 – 89%. Selain itu,
pakan komersil memiliki kandungan
protein sekitar 26-30%, sehingga jika manajemen pemberian
pakan kurang baik
maka dapat menyebabkan akumulasi
amonia yang mempercepat penurunan
kualitas air (Mulyani dkk.,
2014).
Ikan nila (Oreochromis niloticus)
merupakan spesies ikan budidaya air tawar yang dikenal luas di masyarakat, dan
telah menjadi andalan komoditas perikanan untuk mendukung ketahanan pangan
nasional dan peningkatan ekspor komoditas perikanan. Ikan nila yang dipasarkan
dalam keadaan hidup memiliki harga yang lebih tinggi. Kendala yang sering
dihadapi pada proses transportasi sistem basah, adalah jumlah kapasitas angkut
yang sedikit serta belum dilakukannya peningkatan daya tahan ikan selama proses
transportasi. Peningkatan kapasitas angkut telah dilakukan dengan mengurangi
jumlah air yang digunakan dan atau meningkatkan jumlah ikan yang diangkut (Suwandi, dkk., 2012).
Ikan nila
bukan ikan asli
Indonesia, tetapi berasal dari
sungai Nil di
Mesir. Ikan nila
merah pertama kali dibawa masuk ke Indonesia pada tahun 1981 oleh
Balai Penelitian Perikanan
Air T awar (BPPAT) Bogor.
Menurut klasifikasi yang
terbaru nama ilmiah ikan
nila adalah Oreochromis niloticus, yang semula disebut Tilapia nilotica. Ikan
Nila merah merupakan
hibrida dari hasil persilangan
antara Oreochronis mossambicus albino dengan
Oreochromis niloticus. ikan Nila sering dijadikan sebagai petunjuk adanya
perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, terutama pengaruh
kualitas air . Selain itu,
ikan mempunyai kepentingan ekonomis
yang besar, yaitu sebagai
sumber makanan bagi
manusia. Ukuran tubuhnya yang memadai dan posisinya pada puncak rantai
makanan di sistem akuatik merupakan alasan penggunaan ikan
sebagai bioindikator (Wulandari,
dkk., 2013)
Ikan
nila berasal dari Sungai Nil di Afrika Utara dan masih berkerabat dekat dengan
ikan mujair sehingga mempunyai sifat yang hampir sama. Oreochromis niloticus termasuk familia Ciclidae, sama seperti ikan
nila hitam dan mujair. Ikan nila merah diduga hasil perkawinan silang antara Oreochromis niloticus atau Oreochromis
mosambicus dengan Oreochromis
hornorum, Oreochromis aureus atau
Oreochromis zilii. Nila merupakan
ikan yang sangat populer dibudidayakan, dengan keunggulan yaitu cara
membudidayakannya mudah, tahan terhadap penyakit sesuai dengan iklim tropis,
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi (Hertanto, dkk., 2013).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa jenis-jenis makanan ikan nila ?
2. Bagaimana kebiasaan cara makan ikan nila ?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui jenis-jenis makanan ikan nila ?
2. Untuk
mengetahui cara makan ikan nila ?
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber informasi tentang makanan dan kebiasaan makan ikan nila bagi pihak yang
membutuhkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Setiap organisme hidup membutuhkan makanan
untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Makanan bagi ikan dapat diperoleh
dari alam (pakan alami) dan manusia (pakan buatan). Pakan adalah bahan yang
dikonsumsi oleh hewan berfungsi sebagai sumber makanan dan sumber nutrien atau
keduanya dalam ransum (makanan yang secara teratur diberikan atau dikonsumsi
oleh seekor hewan) pakan yang dimakan
oleh ikan energinya digunakan untuk kelangsungan hidup dan kelebihannya akan
dimanfaatkan untuk pertumbuhan (Armen, 2015).
Berdasarkan
analisis makanan, jenis makanan yang ditemukan dalam lambung ikan nila
dikelompokkan atas 7 (tujuh) kelas yaitu Chlorophyceace, Myxophyceace, Desmid,
Protozoa. Rotifera, Crustacea dan yang tidak terindentifikasi berupa serasah
dan pasir yang diduga ikut termakan. Berdasarkan indeks bagian terbesar (IP)
bahwa makanan utama ikan nila baik jantan maupun betina adalah kelompok
Chlorophyceacce (Mougeotia, Zygeuma, Stichococcus, Oedogonium, Spyrogyra,
Ulothrix, Mesotanium, Closterium, Pediastrum, Scenedesmus, Oocytis,
Ankistrodesmus, Characium), Myxophyceace (Merismopedia, Oscillatoria, Anabaena,
Polycstis), Cructacea (Dhapnia),
Rotiffera (Branchionus), Desmid (Desmidium, Penium) dan serasah (Satia, 2014).
Ikan Nila (Oreochromis
niloticus), termasuk kedalam
golongan ikan pemakan segala atau (omnivora), sehingga ikan ini dapat
mengkonsumsi makanan berupa hewan atau
tumbuhan. Lebih lanjut dinyatakan
bahwa ikan Nila (Oreochromis
niloticus), yang masih berukuran
benih menyukai makanan
alami berupa zooplankton
misalnya Rotifera sp, Moina
sp, dan Daphnia sp, juga
fitoplankton. Selain itu,
ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) juga
suka memangsa alga
atau lumut yang
menempel pada substrat di habitat hidupnya, siput, jentik-jentik
serangga, kelekap, hydrilla, sisa-sisa dapur dan buah-buahan, serta daun - daun
lunak yang jatuh ke dalam air. Jika
telah mencapai ukuran
dewasa, ikan Nila
Gift (Oreochromis niloticus), bisa
diberi makanan tambahan berupa pellet (Agusanto, 2012).
Secara morfologi ikan nila (Oreochromis
niloticus) memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif
kecil, mata tampak menonjol dan besar, tepi mata berwarna putih dan garis linea
lateralis terputus dan terbagi dua. Ikan nila memiliki lima buah sirip yaitu
sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral
fin), sirip anus (anal fin) dan sirip ekor (caudal fin). Ikan nila dikenal
sebagai ikan yang memiliki toleransi sangat tinggi, baik toleransi terhadap
salinitas, suhu, pH, dan kadar oksigen. Ikan nila termasuk sebagai ikan pemakan
segalanya (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga
ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Ikan ini
termasuk kedalam kelas Osteichthyes (Primeswara, dkk, 2015).
Ikan
nila tergolong ikan herbivora cenderung karnivor yang dapat diketahui dari
hasil analisis makanan dalam lambung yang terdiri dari fitoplankton,
zooplankton dan serasah. Fitoplankton didominasi oleh kelompok Cholorophyceace,
Myxophyceace, dan Desmid. Sedangkan zooplankton didominasi oleh Rotifera,
Crustacea dan Protozoa (Satia, dkk, 2010).
Menurut
klasifikasi terbaru nama ilmiah ikan nila adalah Oerochromis
niloticus. Nama genus Oerochromis menurut klasifikasi yang berlaku
sebelumnya disebut dengan Tilapia. Perubahan
nama tersebut telah disepakati dan dipergunakan
oleh para ilmuan, meski dikalangan awam tetap
disebut Tilapia nilotika. Para ahli ikan (ichtyologi) mengelompokkan genus
Tilapia menjadi tiga genus berdasarkan perilaku
kepedulian terhadap telur dan anakanaknya, yaitu (1) Genus Oerochromis,
induk ikan betina mengerami telur di dalam
rongga mulut dan mengasuh anak-anak
sendiri, contohnya : Oerochromis niloticus, Oerochromis
hunteri, Oerochromis anreus, dan Oerochromis
spillurus: (2) Genus Sarotherodon,
induk ikan jantan mengerami telur dan mengasuh anaknya,
contohnya : Sarotherodon galileus dan Sarotherodon melaotheron; (3) Genus Tilapia, tidak mengerami
telur dan larvanya dalam mulut induk melainkan pada suatu
substrat (tempat), contohnya : Tilapia rendali dan Tilapia sparmani (Armen 2015).
Jenis organisme makanan yang dimanfaatkan oleh ikan nila hampir seragam untuk setiap kelas ukuran. Factor - faktor yang menentukan suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan adalah ukuran makanan, ketersediaan makanan, warna, rasa, tekstur makanan, dan selera ikan terhadap makanan. Faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh suatu spesies ikan adalah umur, tempat, dan waktu (Satia, dkk, 2015).
Ikan nila (Oreochomis niloticus) merupakan ikan yang mempunyai
keunggulan antara lain : laju pertumbuhan cepat,toleransi tinggi, tahan
terhadap penyakit, nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan nila adalah pakan. Adanya plankton
dalam perairan bermanfaat sebagai pakan alami bagi nila. Fitoplankton dapat
menyerap senyawa yang berbahaya bagi nila antara lain : NH3, NO2- mengakibatkan
kualitas air menjadi baik (Prihatina, 2015).
2.2 Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan nila memakan makanan alami berupa plankton, perifiton dan tumbuhtumbuhan lunak seperti hydrilla, ganggang sutera dan klekap. Oleh karena itu,
ikan nila digolongkan ke dalam omnivora (pemakan segala). Untuk budidaya,
ikan nila tumbuh lebih cepat hanya dengan pakan yang mengandung protein
sebanyak 20 - 25%.
Dari penelitian lebih lanjut kebiasaan makan ikan nila berbeda sesuai
tingkat usianya. Benih-benih ikan nila ternyata lebih suka mengkomsumsi
zooplankton, seperti rototaria, copepoda dan cladocera. Ikan nila ternyata tidak
hanya mengkonsumsi jenis makanan alami tetapi ikan nila juga memakan jenis
makanan tambahan yang biasa diberikan, seperti dedak halus, tepung bungkil
kacang, ampas kelapa dan sebagainya.
Ikan nila aktif mencari makan pada siang hari. Pakan yang disukai oleh
ikan nila adalah pakan ikan yang banyak mengandung protein terutama dari
pakan buatan yang berupa pelet.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan yang dapat hidup
dalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air
yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan
dari jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari ikan nila panjang dan ramping
berwarna kemerahan atau kuning keputih-putihan. Perbandingan antara panjang
total dan tinggi badan 3 : 1. Ikan nila merah memiliki rupa yang mirip dengan
ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas
lain adalah garis-garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas
dibanding badan sirip ekor dan sirip punggung. Mata kelihatan menonjol dan
relatif besar dengan tepi bagian mata berwarna putih (Sumantadinata, 1999).
Ikan nila merah mempunyai mulut yang letaknya terminal, garis rusuk
terputus menjadi 2 bagian dan letaknya memanjang dari atas sirip dan dada,
bentuk sisik stenoid, sirip kaudal rata dan terdapat garis-garis tegak lurus.
Mempunyai jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sebagian besar tubuh ikan ditutupii oleh lapisan kulit dermis yang memiliki sisik. Sisik ini tersusun seperti
genteng rumah, bagian muka sisik menutupi oleh sisik yang lain (Santoso, 1996).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis makanan, jenis makanan yang ditemukan dalam lambung ikan nila dikelompokkan atas 7 (tujuh) kelas yaitu Chlorophyceace, Myxophyceace, Desmid, Protozoa. Rotifera, Crustacea dan yang tidak terindentifikasi berupa serasah dan pasir yang diduga ikut termakan.
2. Ikan nila memakan makanan alami berupa plankton, perifiton dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, ganggang sutera dan klekap. Oleh karena itu,
ikan nila digolongkan ke dalam omnivora (pemakan segala). Ikan nila aktif mencari makan pada siang hari
3.2 Saran
Saran yang
diberikan pada praktikum ini yaitu sebelum memulai praktikum sebagai praktikan
sebaiknya sudah mempelajaridan memahami materi praktikum yang akan dilaksanakan
agar kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik serta praktikan harus
berhati – hati dalam menggunakan peralatan praktikum agar tidak terjadi
kecelakaan yang tak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agusanto.
2012. Inventarisasi Jenis Ikan dan Karakteristik Kualitas Perairan Danau
Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo. Artikel Jurnal Fpik
Ung.
Armen. 2015. Budidaya Ikan Nila
Pilihan Untuk Mengatasi Ketergantungan Penduduk Terhadap Sumber Daya
Hayati Taman Nasional Kerinci Seblat Di Nagari Limau Gadang Lumpo. Universitas Negeri Padang, Barat.
Burhani,
A., I. W. Karmana dan Nofisulastri. 2015. Analisis Morfometrik Ikan Nila ( Oreochromis niloticus L.) di Kelurahan
Sayang-Sayang Kota Mataram Sebagai Bahan Ajar Mata Kuliah Taksonomi Hewan II. Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram, Mataram.
Mulyani,
Y. S., Yulisman dan M. Fitrani. 2014. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang di Puasakan
Secara Periodik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 2 (1) : 01 ISSN : 2303 – 2960.
Satia, Y., P. Octorina Dan Yulfiperius. 2015. Kebiasaan
Makanan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Danau Bekas Galian Pasir Gekbrong Cianjur.
Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat.
Suwandi,
R., R. Nugraha dan W. Novila. 2012. Penurunan Metabolisme Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) pada Proses Transportasi
Menggunakan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajavavar pyrifera). JPHPI.
15 (3).
Wulandari,
W., Sukiya dan Suhandoyo. 2013. Efek Insektisida Decisterhadap Mortalitas dan
StrukturHistologis Insang Ikan Nila Merah “Lokal Cangkringan”. JurnalSain
Veteriner JS. 31 (2). ISSN : 0126 – 0421.
BERMANFAAT *****
BalasHapusTerimakasih infonya, jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2LQOByC
BalasHapusMantap bang
BalasHapusJackpot City Casino Site - CLOSED | Casino Software
BalasHapusOur casino offers hundreds of casino games such as Mega Moolah, 바카라 Roulette, Keno, 카지노 Baccarat, Bingo, Slots, 샌즈카지노 Blackjack, Keno, Baccarat, Roulette and more.